Selasa, 14 Juli 2020

PENILAIAN DIRI

Oleh: Tri Endang Purwaningsih

NIM : 2019082013

 

Penilaian dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebuah proses menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk melakukan perbaikan program apabila kegiatan penilaian tersebut terjadi sebagai bagian dari program pengajaran dan pembelajaran di kelas. Sementara itu, penilaian diri merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Kontribusi siswa untuk memulai pembelajaran dinilai melalui penilaian diri dan penilaian tman sebaya disamping penilaian guru, yang kemudian akan digabung sebagai nilai akhir sisoach, Gabe, &Madura, 1986). Dengan demikian, penilaian berbasis siswa sangat dibutuhkan dalam mendukung relevansi penilaian. Dalam penilaian sejawat, siswa menilai kemampuan siswa lain, sedangkan penilaian diri siswa menilai kemampuan mereka sendiri. Penilaian sejawat biasanya digunakan dalam mengevaluasi proyek dan presentasi prktis (McCoach et al, 1986).

Mereka diberi kesempatan untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan. Oleh karena itu, guru dapat memulai proses penilaian diri dengan kesempatan siswa untuk melakukan validasi pemikiran mereka sendiri atau jawaban-jawaban hasil pekerjaan mereka. Untuk menuntun siswa dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan lembaran self-assessment. Penilaian diri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa karena penilai yang tahu persis tentang diri siswa adalah siswa sendiri dan siswa menjadi penilai yang terbaik atas hasil pekerjaannya sendiri.

Tujuan penilaian diri tidak dapat membebaskan penilaian guru, tetapi melengkapi dan menambah usaha guru untuk melakukan penilaian diri. Apabila pembelajaran sedang berlangsung, maka praktek penilaian diri berfungsi sebagai pemberi suatu kerangka pemahaman diri bagi guru dan siswa.

Beberapa alat penilaian yang digunakan untuk membantu memulai dan membangun kepercayaan guru dan siswa dalam penilaian diri dalam kaitan dengan iklim sekolah, yaitu:

 

1. Interview

Siswa dapat diminta untuk melihat kemajuan mereka untuk memahami sebuah topik dengan melakukan interviu kemudian mendengarkan hasil rekaman interviu yang mereka lakukan untuk melihat kesesuaian antara hal yang diindentifikasi dengan hal yang menjadi kriteria pembelajaran.

 

2. Jurnal

Siswa dapat diminta untuk mempelajari jurnal yang sesuai dengan apa yang dipelajari. Agar aktifitas ini berkualitas maka dilakukan bukan sebagai rutinitas. Siswa dapat termotivasi untuk menulis kemudian memberikan respons apabila apa yang mereka tulis dengan apa yang mereka pelajari.

 

3. Portfolio

Metode ini merupakan informasi penting yang sangat terkenal, hal ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan mengenai penilaian relatif terhadap pekerjaan mereka dan untuk mendorong mereka mengumpulkan hasil capaian mereka yang dianggap terbaik.

 

4. Pencatatan/ Rekaman

Hasil dari penilaian dicatat untuk berbagai tujuan. Guru membutuhkannya sebagai laporan kemajuan siswa kepada orang tua atau pihak lain, atau bisa digunakan untuk mengevaluasi efektifitas pembelajaran. Pada intinya semua informasi dapat disatukan dan dicatat dari evaluasi diri dan dari penilaian yang lain.


5. Penilaian Teman Sejawat

Penilaian ini termasuk dalam bagian lain karena beberapa aspek yang membedakan antara penilaian teman dan penilain diri. Salah satu keuntungan dari penilaian teman adalah turut serta membangun personaliti dan sifat sosial siswa. Siswa sebagai individu akan belajar berkomunikasi dengan teman mereka dengan cara yang bebas.

 6. Masalah Waktu

Pendahuluan dan penggunaan penilaian diri adalah salah satu cara yang harus diketahui siswa   tentang apa yang diharapkan dari mereka dan seperangkat aturan dalam kelas yang harus mereka pahami. Poster yang dituliskan dengan kalimat-kalimat tanya yang mengandung penilaian diri akan menjadi hal pertama yang terbaik, dengan berbagai pertanyaan yang diajukan pada diri mereka, misalnya

Ø  Apa yang sudah aku pelajari?

Ø  Apa yang menyenangkan dari pekerjaanku?

Ø  Kesulitan apa yang aku temui?

Ø  Bagaimana aku bisa mengembangkan ini?

 Penilaian diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri.

Keuntungan bagi siswa yaitu:

1.   Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri

2.   Siswa dapat menetapkan langkah – langkah berikutnya dalam belajar.

3.   Siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar.

4.   Meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif

5.   Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

6.   Siswa menjadi lebih bebas dan termotivasi.

 

Keuntungan bagi guru yaitu:

1.   Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke siswa

2.   Pelajaran lebih efisisen jika para siswa termotivasi dan mandiri

3.   Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan siswa

4.   Guru dapat mengidentifikasi langkah – langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu.

5.   Terjadi persepsi antara sisawa dan guru, siswa menjelaskan strategi maka guru mengidentifikasi proses berfikir

6.   Pelajaran lebih efisien karena membolehkan tantangan lebih besar

 Kenyataan di lapangan, banyak guru mengkalim bahwa mereka kesulitan untuk mengembangkan instrumen penilaian (diri dan sejawat) karena contoh yang tidak memadai dalam pedoman teknis (Hadi & Andrian, 2018) mereka jugamerasa kesulitan dalam mendifinisikan indikator. Hambatan-hambatanitu harus diselesaikan mengingat guru bertanggung jawab untuk menilai siswa. Berdasarkan penelitian oleh Zhang & Burry-Stock (2003), seorang guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk menilai siswa. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan keterampilan menilainya. Jika mereka tidak menilai siswa secara tepat, hasil penilaian pasti kurang akurat.

 

 

REFERENSI

 

Andrian, D., kartowagiran, B., & Hadi, S. (2018) Pengembangan Instrumen untuk Mengevaluasi Kurikulum Lokal di Indonesia. Internasional Journal of Instruction, 11 (4), 922-934. https://doi.org/10.12973/iji.2016.9115a

 

McCoach, DB, Gable, RK, & JP (1986).  Pengembangan Instrumen di Domain Afektif. New York: Springer.

 

Setiawan, Ari., Djemari Mardapi, Supriyoko, Dedek Andrian. 2019. Pengembangan Instrumen untuk Menilai Domain Afektif  Siswa Menggunakan Model Penilaian Diri dan Rekan. International Journal of Instruction, 12 (3)

 Sudrajat, Akhmad. 2008. Penilaian Hasil Belajar. http://akhmadsudrajat.wordpress.com

 Wahyudin, Uyu.  dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

 Wijayanti, Anita. 2017. Efektivitas self assessment dan peer assessment dalam pembentukan karakter siswa. Jurnal IAIN Kediri, 15 (2)

 http://handoyothetruescout.blogspot.com/2015/07/makalah-penilaian-diri.html

 

diunggah pada web:  www.smpnegeri3grabag.sch.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar